Selasa, 31 Desember 2013

Radikal Bebas.


Radikal Bebas
Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul tersebut menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari molekul atau sel lain. Beberapa contoh senyawa Reactive Oxygen Spesies (ROS) yang ditemukan pada organisme hidup adalah superoksida (O2*), hidroksil (OH*), peroksil (RO2*), alkoksil (RO*) dan hidroperoksil (HO2*). Nitrit oksida dan nitrogen oksida (*NO2) adalah dua radikal bebas nitrogen. Radikal bebas oksigen dan nitrogen dapat dikonversi menjadi spesies reaktif non radikal lain, misalnya hidrogen peroksida, asam hipoklorit (HOCl), asam hipobromous (HOBr), dan peroksinitrit (ONOO-). Reactive Oxygen Spesies (ROS), Reactive Nitrogen Spesies (RNS) diproduksi di dalam tubuh manusia secara fisiologis dan patologis. Radikal bebas dapat menyebabkan oksidasi DNA, sehingga DNA termutasi dan menimbulkan kanker.
Radikal bebas merupakan penyebab timbulnya penyakit jantung koroner. Hal ini dikarenakan molekul besar lemak yang disebut LDL atau low density lipoprotein teroksidasi oleh radikal bebas akan mengendap di pembuluh darah jantung sehingga menjadi sempit dan aliran darah terganggu sehingga sebagian sel-sel jantung tidak cukup makanan dan mati. Selain itu, kerusakan protein akibat elektronnya diambil oleh radikal bebas dapat mengakibatkan sel-sel jaringan tempat protein berada menjadi rusak dan banyak terjadi pada lensa mata sehingga menyebabkan penyakit katarak.
Radikal bebas adalah atom atau molekul yang mempunyai elektron yang tidak berpasangan pada orbital terluarnya dan dapat berdiri sendiri
Tubuh mempunyai sistem pertahanan terhadap radikal bebas agar radikal bebas tidak menyebabkan efek yang merusak. Sistem pertahan ini antara lain enzim superoxide dismutase yang terdapat di mitokondria dan sitosol, enzim catalase, dan enzim glutahtion peroxidase . Sebagai tambahan bagi sistem pertahanan yang berbentuk enzim, sel juga dapat meningkatkan produksi stress proteins atau disebut juga heat shock proteins (HSPs) untuk melindungi sel dari stres oksidatif dan bentuk stres yang lain . Selain itu terdapat juga sistem pertahanan yang secara.

Pertanyaan :
1. Bagaimana cara antioksidan bekerja sebagai penangkal radikal bebas ?
2. Bagaimana cara radikal bebas bekerja pada penyakit jantung ?
Terima kasih sebelumnya :)
 

3 komentar:

  1. jawaban saya :
    Antioksidan adalah senyawa yang dapat menghambat pembentukan karsinogenik dan menghalanginya untuk menetap dalam tubuh. Antioksidan bekerja dengna cara menangkap radikal bebas sehingga karsinogoenik tidak memiliki kesempatan untuk menempel dan merusak DNA. Beberapa vitamin yang bersifat antioksidan adalah vitamin A, C, E dan D. Vitamin-vitamin tersebut terdapat dalam buah dan sayuran. Sayuran dan buah selain mengandung vitamin juga mengandung klorofil atau zat hijau daun, karotenoid pada buah berwarna merah dan kuning, flavonoid, polifenol yang banyak terdapat dalam teh, isoflavon pada kacang kedelai, gingerol pada jahe yang semuanya berfungsi sebagai antioksidan. Anti oksidan tidak saja mampu mencegah kanker pada tahap inisiasi tapi juga mampu menghambat pertumbuhan kanker pada tahap progesi. No 2 : Radikal bebas salah satu penyebab gejala jantung koroner adalah salah satu penyebab gejala jantung koroner adalah suatu ion molekul tanpa pasangan yang bisa mengikat molekul lain yang mengakibatkan molekul / zat tadi menjadi rusak atau berubah sifat. Misalnya, sel-sel pembuluh darah menjadi cepat matu atau pembuluh darah menjadi menyempit. Sel-sel yang berubah sifat contohnya adalah sel-sel kanker radikal bebas anatara lain : 1. Asap rokok 2. Polusi udara 3. Polusi kimiawi atau lingkungan ( misalnya semprotan nyamuk, inteksida cat ) 4. Polusi elektromagnetik (misalnya dari handphone, layar TV, layar monitor ) 5. Polusi dari tubuh sendiri (misalnya penyakit kronis seperti diabetes)....

    BalasHapus
  2. Menurut saya Cara Kerja Antioksidan sebagai penangkal radikal bebas adalah : Jika di suatu tempat terjadi reaksi oksidasi dimana reaksi tersebut menghasilkan hasil samping berupa radikal bebas (•OH) maka tanpa adanya kehadiran antioksidan radikal bebas ini akan menyerang molekul-molekul lain disekitarnya. Hasil reaksi ini akan dapat menghasilkan radikal bebas yang lain yang siap menyerang molekul yang lainnya lagi. Akhirnya akan terbentuk reaksi berantai yang sangat membahayakan.
    Berbeda halnya bila terdapat antioksidan. Radikal bebas akan segera bereaksi dengan antioksidan membentuk molekul yang stabil dan tidak berbahaya. Reaksi pun berhenti sampai disini. Tanpa adanya antioksidan.

    BalasHapus
  3. terima kasih atas komentar nya, semoga dapat bermanfaat bagi kita ..

    BalasHapus