Senin, 13 Januari 2014

PEMBENTUKAN IKATAN C-C


PEMBENTUKAN IKATAN C-C
Oleh Nova Liliyani. S
Apabila molekul etilena ditinjau menurut konsep orbital molekul, karbon dalam
dalam molekul tersebut menggunakan orbital sp2 untuk membentuk ikatan dengan tiga
atom yang lain. Orbital sp2 muncul dari hibridisasi 2s1, 2px1, dan 2py1. Masing-masing
karbon etilena mengikat tiga atom melaui ikatan σ; satu ke setiap atom hidrogen, dan
satu ke karbon yang lain. Masing-masing atom karbon mempunyai satu elektron pada
orbital 2pz, dan berdasarkan prinsip tolakan maksimum maka orbital tersebut tegak lurus
terhadap bidang orbital-orbital sp2. Dua orbital 2pz yang paralel dapat overlap secara
menyamping menghasilkan dua orbital hibrida baru, yakni orbital ikatan π dan orbital
anti-ikatan π*. Orbital σ berbentuk elipsoid dan simetris disekitar sumbu C-C.
 Tabel panjang Ikatan C-C
Jenis Ikatan     Panjang Ikatan                        Senyawa-senyawa khas
C-C
sp3-sp3                                   1,54
sp3-sp2                                   1,50                         Asetaldehida, toluena, propena
sp3-sp                    1,46                                   Asetonitril, propuna
sp2-sp2                                  1,48                          Butadiena, glioksal, bifenil
sp2-sp                   1,43                                     Akrilonitril, vinilasetilena
sp-sp                    1,38                                     Sianoasetilena, butadiuna
Bagi bidang sintesis organik pembentukan ikatan C-C dan pengubahan gugus fungsi seperti roda kendaraan. Tidak pantas menanyakan mana yang lebih penting. Berbagai reaksi pembentukan ikatan C-C telah dilaporkan. Berdasarkan gaya dorong reaksinya, reaksi ini dapat digolongkan atas tiga jenis, kondensasi aldol, reaksi Grignard dan reaksi Diels-Alder.
 Hibridisasi
Hibridisasi atom C ada tiga macam yaitu: (1) hibridisasi sp3 misalnya pada metana ( C-C ), (2) hibridisasi sp2 misalnya pada etena ( C=C ),  (3) hibridisasi sp misalnya pada etuna (C=C).


HIPERKONJUGASI
Adalah ikatan C – C apabila mengikat atom lagi dengan ikatan. Rangkap 2 atau 3
C-C kecil dari pada C-C perhitungan karena adanya pengaruh ikatan rangkap dua atau tiga yaitu elektron. atau pengaruh hiperkonjugasi. Terjadi semacam resonansi. Gejala ini disebut hiperkonjugasi yaitu karena adanya pergeseran elektron sehingga tidak berikatan secara parsial  (atom H berdekatan) “no bond resonance” sehingga sering pula disebut konjugasi.
Seakan-akan mirip jarak ikatan rangkap tetapi tidak 100% hanya diantaranya.

Contoh Kimianya :
Ikatan dalam Etana.
Kedua atom karbon dalam etana adalah tetrahedral.
Tiap karbon menggunakan 4 orbital sp3 untuk membentuk 4 ikatan kovalen:
     
     H    H
׀       ׀    ׀                 
H –C –C –H
׀      ׀     ׀ 
     H    H

Pertanyaan :
1.      Apa yang menyebabkan ikatan etana membentuk ikatan  C – C ?
2.      Apa yang menyebabkan hiperkonjugasi menstabilkan molekul ?
3.      Selain contoh di atas, tolong buatlah contoh lain dari pembentukan ikatan C-C agar saya lebih memahami tentang pembentukan ikatan C-C ?

Tolong di koment iia teman-teman ....

6 komentar:

  1. menurut saya etana dapat membentuk ikatan C-C karena terdapat ikatan sigma (σ) dimana semuanya terbentuk akibat overlap orbital atomik ujung-dengan-ujung, Dan Semua ikatan tunggal dalam senyawa organik adalah ikatan sigma. Satu orbital sp3 dariatom satuC overlap dengan orbital sp3 dari atom C yang lain membentuk ikatanC –C (ikatan σ).

    BalasHapus
  2. Jawaban no. 2 itu menurut saya terjadi semacam resonansi.
    Gejala ini disebut hiperkonjugasi yaitu karena adanya pergeseran elektron sehingga tidak berikatan secara parsial (atom H berdekatan) “no bond resonance” sehingga sering pula disebut konjugasi.

    BalasHapus
  3. terima kasih atas komentarnya teman-teman, mudah-mudahan saya mengerti akan materinya ..

    BalasHapus
  4. jawaban no. 3 :
    "Contoh ikatan tunggal atom karbon salah satunya ialah alkana (CnH2n+2), senyawa alifatik yang memiliki suatu rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal. Alkana yang paling sederhana adalah metana dengan rumus CH4, jika satu atom hidrogen pada metana (CH4) diganti oleh gugus –CH3 maka akan terbentuk etana (CH3–CH3). Jika atom hidrogen pada etana diganti oleh gugus –CH3 maka akan terbentuk propana (CH3–CH2–CH3) dan seterusnya hingga terbentuk senyawa karbon berantai atau siklik. Setiap atom karbon mempunyai empat ikatan ( ikatan C-H atau ikatan C-C ), kecenderungan atom karbon dapat berikatan dengan atom karbon lain memungkinkan terbentuknya senyawa karbon dengan berbagai struktur (membentuk rantai panjang atau siklik)"
    semoga dapat dipahami ya !!! :)

    BalasHapus
  5. saya akan mencoba menjawab pertanyaan yang kedua :
    kita ambil contoh pada karbokation, banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjelaskan kestabilan karbokation,salah satunya adalah hiperkonjugasi.
    Hiperkonjugasi melibatkan tumpang tindih antara suatu ikatan(orbital ikatan)denga orbital p yang kosong yang terdapat pada atom karbon yang bermuatan positif.Walaupun gugus alkil yang terikat pada atom karbon positif tersebut dapat berputar,satu dari ikatan sigma selalu sebidang dengan orbital p kosong pada karbokation.Pasangan electron pada ikatan sigma ini disebarkan pada orbital p kosong sehingga mestabilkan atom karbon yang kekurangan electron.

    BalasHapus
  6. baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 2 dari admin,
    Hiperkonjugasi melibatkan tumpang tindih antara suatu ikatan(orbital ikatan)denga orbital p yang kosong yang terdapat pada atom karbon yang bermuatan positif.Walaupun gugus alkil yang terikat pada atom karbon positif tersebut dapat berputar,satu dari ikatan sigma selalu sebidang dengan orbital p kosong pada karbokation.Pasangan electron pada ikatan sigma ini disebarkan pada orbital p kosong sehingga mestabilkan atom karbon yang kekurangan electron.

    BalasHapus